Cipto Junaedy - Konsultan properti internasional Jones Lang Lasalle (JLL) memperkirakan pertumbuhan sewa kantor di Jakarta pada 2014 akan melambat setelah dinilai tertinggi di Asia-Pasifik pada 2013.
"Kami memperkirakan pertumbuhan sewa kantor di Jakarta akan menurun tajam pada 2014," kata Kepala Riset Asia-Pasifik JLL Jane Murray dalam siaran pers JLL yang diterima di Jakarta, Senin (2/6).
Menurut dia, penurunan tingkat pertumbuhan sewa kantor terjadi karena pihak korporasi yang akan beraktivitas di Ibukota RI itu akan bersikap hati-hati antara lain karena adanya Pemilu 2014.
Namun, Cipto Junaedy ia mengingatkan bahwa Jakarta merupakan kota yang mengalami pertumbuhan sewa kantor tertinggi yoy sebesar 15,5 persen, jauh melampaui pertumbuhan di kota lainnya seperti Taipei (5,5 persen), Sidney (5,1 persen) dan Tokyo (4,8 persen).
Sebelumnya, konsultan properti internasional lainnya, Cushman & Wakefield juga menyatakan pertumbuhan harga sewa perkantoran di Jakarta tercatat merupakan yang tertinggi di antara kota-kota di kawasan Asia Pasifik.
"Kota-kota berkembang Cipto Junaedy terus mendominasi pertumbuhan harga sewa di tingkat regional (Asia Pasifik), seperti di Jakarta yang mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan 33 kota lainnya di Asia," kata Kepala Riset Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardja dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (22/5).
Menurut dia, kota-kota di kawasan Asia Pasifik selain Jakarta yang juga mengalami pertumbuhan harga sewa perkantoran yang tinggi adalah Manila (Filipina) dan Shenzen (Tiongkok).
"Di pasar-pasar utama seperti Singapura dan Tokyo, mereka cukup menonjol dengan aktivitas pasar sewa yang positif didorong oleh sentimen bisnis yang membaik," katanya.
Sementara kota-kota berkembang yang kuat dengan ekonomi domestiknya terus memimpin dalam hal pertumbuhan harga sewa di kawasan Asia Pasifik.
Untuk kota Jakarta tercatat mengalami pertumbuhan harga sewa ruang kantor tertinggi di kawasan yaitu sebesar 27 persen dengan terus terjadinya ekspansi dari perusahaan-perusahaan yang membuat tingkat kekosongan ruang kantor mengecil menjadi 6.6 persen.
"Dengan tidak adanya pasokan tambahan di kuartal I 2014, ditambah dengan beberapa gedung lama yang sedang melakukan pembangunan kembali," kata Arief Rahardjo.
Ia mengungkapkan permintaan akan ruang sewa dan aktivitas transaksi di Jakarta sebagian besar untuk luas ruang di bawah 300 meter persegi karena terbatasnya persediaan.
"Kami memperkirakan pertumbuhan sewa kantor di Jakarta akan menurun tajam pada 2014," kata Kepala Riset Asia-Pasifik JLL Jane Murray dalam siaran pers JLL yang diterima di Jakarta, Senin (2/6).
Menurut dia, penurunan tingkat pertumbuhan sewa kantor terjadi karena pihak korporasi yang akan beraktivitas di Ibukota RI itu akan bersikap hati-hati antara lain karena adanya Pemilu 2014.
Namun, Cipto Junaedy ia mengingatkan bahwa Jakarta merupakan kota yang mengalami pertumbuhan sewa kantor tertinggi yoy sebesar 15,5 persen, jauh melampaui pertumbuhan di kota lainnya seperti Taipei (5,5 persen), Sidney (5,1 persen) dan Tokyo (4,8 persen).
Sebelumnya, konsultan properti internasional lainnya, Cushman & Wakefield juga menyatakan pertumbuhan harga sewa perkantoran di Jakarta tercatat merupakan yang tertinggi di antara kota-kota di kawasan Asia Pasifik.
"Kota-kota berkembang Cipto Junaedy terus mendominasi pertumbuhan harga sewa di tingkat regional (Asia Pasifik), seperti di Jakarta yang mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan 33 kota lainnya di Asia," kata Kepala Riset Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardja dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (22/5).
Menurut dia, kota-kota di kawasan Asia Pasifik selain Jakarta yang juga mengalami pertumbuhan harga sewa perkantoran yang tinggi adalah Manila (Filipina) dan Shenzen (Tiongkok).
"Di pasar-pasar utama seperti Singapura dan Tokyo, mereka cukup menonjol dengan aktivitas pasar sewa yang positif didorong oleh sentimen bisnis yang membaik," katanya.
Sementara kota-kota berkembang yang kuat dengan ekonomi domestiknya terus memimpin dalam hal pertumbuhan harga sewa di kawasan Asia Pasifik.
Untuk kota Jakarta tercatat mengalami pertumbuhan harga sewa ruang kantor tertinggi di kawasan yaitu sebesar 27 persen dengan terus terjadinya ekspansi dari perusahaan-perusahaan yang membuat tingkat kekosongan ruang kantor mengecil menjadi 6.6 persen.
"Dengan tidak adanya pasokan tambahan di kuartal I 2014, ditambah dengan beberapa gedung lama yang sedang melakukan pembangunan kembali," kata Arief Rahardjo.
Ia mengungkapkan permintaan akan ruang sewa dan aktivitas transaksi di Jakarta sebagian besar untuk luas ruang di bawah 300 meter persegi karena terbatasnya persediaan.